Minggu, 28 Februari 2010

BAGIAN-5
Peran akal dalam memahami Al Quran


Al Quran terdiri atas dua bagian besar, yaitu ayat-ayat muhkamat (ayat-ayat jelas dan mudah dipahami), dan ayat-ayat mutasyabihaat (samar pemaknaannya karena dalam bentuk perumpamaan). QS 3 ayat 7:
Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, Itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, Maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.

Sebahagian orang hanya mengambil ayat-ayat muhkamat saja dan menghindarkan diri dari mempelajari ayat-ayat mutasyabihaat, padahal Al Quran secara keseluruhan adalah petunjuk bagi kita. Jadi kita harus mempelajari juga ayat-ayat mutasyabihaat itu dengan catatan kita harus terlebih dahulu mensucikan rokhani kita agar hati kita tidak condong ke arah kesesatan. (baca kembali BAGIAN-1). Bagi orang-orang yang mendalam ilmunya mereka beriman kepada ayat-ayat mutasyabihaat itu, artinya mereka mempunyai pengetahuan tentang ayat-ayat tersebut. Wajar saja karena Allah SWT sudah memberi isyarat bahwa tidak ada yang dapat mengambil pelajaran daripadanya melainkan orang-orang yang berakal.
Allah SWT telah membuat segala macam perumpamaan dalam Al Quran. QS 18 ayat 54:
Dan Sesungguhnya kami Telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam Al Quran Ini bermacam-macam perumpamaan. dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah.

QS 30 ayat 58:
Dan Sesungguhnya Telah kami buat dalam Al Quran Ini segala macam perumpamaan untuk manusia. dan Sesungguhnya jika kamu membawa kepada mereka suatu ayat, Pastilah orang-orang yang kafir itu akan berkata: "Kamu tidak lain hanyalah orang-orang yang membuat kepalsuan belaka."

Perumpamaan dalam Al Quran itu sebagai petunjuk. QS 2 ayat 26:
Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. adapun orang-orang yang beriman, Maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan Ini untuk perumpamaan?." dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik,

Orang-orang yang disesatkan Allah SWT dengan perumpamaan itu adalah mereka yang hatinya condong kepada kesesatan, sedangkan orang-orang yang diberi petunjuk adalah mereka yang menjadikan perumpamaan itu sebagai pelajaran, karena segala macam perumpamaan dalam Al Quran itu adalah sebagai pelajaran. QS 39 ayat 27:
Sesungguhnya Telah kami buatkan bagi manusia dalam Al Quran Ini setiap macam perumpamaan supaya mereka dapat pelajaran.

Tidak ada yang bisa memahami perumpamaan dalam Al Quran kecuali orang berilmu. QS 29 ayat 43:
Dan perumpamaan-perumpamaan Ini kami buat untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.

Sehingga bagi orang-orang berilmu Al Quran merupakan ayat-ayat yang jelas/nyata. QS 29 ayat 49:
Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat kami kecuali orang-orang yang zalim.

Bagaimana peran akal dalam memahami Al Quran? Perhatikan kaitan dua buah ayat berikut ini. QS 3 ayat 190:
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,

hubungkan dengan QS 41 ayat 53:
Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa Sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?

Dari kedua ayat tersebut dapat diambil suatu pengertian bahwa akal adalah fasilitas yang diberikan oleh Allah SWT kepada manusia yang dengannya manusia itu dapat memahami tanda-tanda di langit, di bumi dan pada dirinya sehingga jelas baginya bahwa Al Quran adalah benar (Iman kepada Al Quran). Jadi peran akal sangat penting untuk meningkatkan iman kita. Dengan akalnya manusia mendapatkan pelajaran agar memiliki pengetahuan, sehingga dengan pengetahuannya itu dia akan beriman. Jadi dapatlah disimpulkan bahwa orang yang diberi izin oleh Allah untuk beriman adalah mereka yang memiliki pengatahuan. QS 10 ayat 100:
Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya.

Apa pekerjaan akal? Perhatikan QS 3 ayat 190-191:
190. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan Ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, Maka peliharalah kami dari siksa neraka.


Jadi orang berakallah yang senantiasa mengingat Allah SWT dalam berbagai keadaan, dan orang berakallah yang senantiasa memikirkan tentang segala ciptaan Allah SWT dimana tidak ada sesuatu ciptaan Allah SWT yang diciptakanNya dengan sia-sia, melainkan Allah SWT menciptakan semua itu penuh dengan hikmah. Selanjutnya mereka memohon perlindungan dari siksa neraka, karena orang kafir menganggap penciptaan langit dan bumi itu tidak ada apa-apanya, biasa-biasa saja. QS 38 ayat 27:
Dan kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya tanpa hikmah. yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, Maka celakalah orang-orang kafir itu Karena mereka akan masuk neraka.

Dari keterangan di atas dapat disimpulkan betapa penting peran akal ini dalam kehidupan kita sebagai manusia. Patutlah kita bersyukur bahwa manusia dikaruniai akal oleh Allah SWT, yang apabila kita mempergunakannya niscaya Allah SWT akan memberi hikmah kepada kita. QS 2 ayat 269:
Allah menganugerahkan Al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar Telah dianugerahi karunia yang banyak. dan Hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).

Dan marilah kita jaga akal ini dengan sebaik-baiknya. Begitu besarnya kasih sayang Allah SWT yang diberikanNya kepada kita dengan mengharamkan segala sesuatu yang bisa merusak akal kita, seperti minum minuman keras, narkotika dan obat terlarang, dsb, kemudian diganti dengan perintah “Dirikan sholat untuk mengingatKu”,dimana telah dikatakan bahwa orang berakallah yang mengingat Allah, maka berarti sholat dapat meningkatkan potensi akal kita agar lebih cerdas (silahkan para pakar menelitinya). Mau buktikan? Belajarlah ketika kita selesai melaksanakan sholat...!!!

BERSAMBUNG
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar